Taiwan adalah negara pertama di Asia yang mengakui pernikahan sesama gender memberikan kesempatan pernikahan legal bagi pasangan sesama genderinternasional. Meskipun Indonesia belum mengakui pernikahan sesama , pasangan sesama gender dari Taiwan dan Indonesia masih dapat mendaftarkan pernikahan mereka secara sah di Taiwan. Berikut adalah panduan rinci tentang bagaimana mendaftarkan pernikahan sesama gender antara Taiwan dan Indonesia di Taiwan, serta latar belakang hukum dan hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Latar Belakang Hukum Pernikahan Sesama gender di Taiwan
Pada 24 Mei 2019, Taiwan menjadi negara pertama di Asia yang melegalkan pernikahan sesama gender. Menurut hukum Taiwan, selama salah satu pasangan adalah warga negara Taiwan, pasangan sesama gender dapat mengajukan pendaftaran pernikahan di Taiwan tanpa batasan kewarganegaraan. Undang-undang progresif ini memberikan perlindungan hukum kepada pasangan sesama gender dari Taiwan dan negara lain (seperti Indonesia).
2. Langkah-Langkah Mendaftar Pernikahan Sesama gender di Taiwan
Dokumen yang perlu disiapkan
- Pihak Taiwan: Kartu Identitas Taiwan, KK, dan foto.
- Pihak Indonesia: Paspor, Surat Keterangan Belum Menikah (dilegalisasi oleh pemerintah indonesia dan diterjemahkan ke bahasa mandarin, dan foto.
Prosedur pendaftaran pernikahan:
Persiapan dan legalisasi Dokumen: Kedua belah pihak harus menyiapkan semua dokumen yang diperlukan, terutama Surat Keterangan Belum Menikah dari pihak Indonesia, yang harus dilegalisasi oleh pemerintah setempat dan diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin.
Pengajuan pendaftaran: Kedua belah pihak harus membawa semua dokumen ke kantor catatan sipil di Taiwan dan mengajukan permohonan pendaftaran pernikahan.
Menyelesaikan Pendaftaran: Setelah pemeriksaan oleh kantor catatan sipil, jika semua dokumen lengkap dan benar, pendaftaran akan diselesaikan dan akta pernikahan Taiwan akan dikeluarkan.
3. Tantangan dan Situasi Hukum di Indonesia
Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dan hukum serta budaya di negara ini masih mempertahankan sikap konservatif terhadap homoseksualitas. Indonesia belum mengakui pernikahan sesama gender, dan di beberapa daerah, tindakan homoseksual masih dapat menghadapi tekanan hukum dan sosial. Oleh karena itu, pasangan sesama gender dari Taiwan dan Indonesia mungkin menghadapi lebih banyak tantangan dan risiko hukum di dalam wilayah Indonesia.
4. Cara Mengatasi Tantangan Hukum di Indonesia
Langkah-langkah Perlindungan Hukum:
- Pengelolaan Harta Bersama: Karena Indonesia tidak mengakui pernikahan sesama gender, pasangan sesama gender di Indonesia dapat mengamankan hak kepemilikan harta melalui perjanjian harta bersama.
- Otorisasi Medis: Pasangan sesama gender dapat menggunakan surat kuasa medis untuk memastikan hak keputusan medis dalam situasi darurat.
Kontrak Hukum dan Notaris:
- Menyusun Wasiat: Di Indonesia, wasiat dapat memastikan hak waris antara pasangan dan menghindari sengketa hukum yang mungkin timbul akibat tidak diakuinya pernikahan sesama gender.
- Kontrak Notaris Lainnya: Pasangan dapat menggunakan berbagai bentuk kontrak hukum lainnya untuk melindungi hak masing-masing, seperti perjanjian sewa rumah atau pembelian harta.
5. Prospek Masa Depan dan Makna Pernikahan Sesama gender Taiwan-Indonesia
Dengan kemajuan gerakan hak LGBTQ+ di seluruh dunia, undang-undang dan sikap sosial di Indonesia mungkin akan berubah secara bertahap. Pasangan sesama gender Taiwan-Indonesia yang mendaftarkan pernikahan di Taiwan tidak hanya memberikan perlindungan hukum bagi diri mereka sendiri, tetapi juga berkontribusi pada pemahaman dan penerimaan komunitas LGBTQ+ di Indonesia. Pernikahan lintas negara ini tidak hanya merupakan penyatuan antara dua individu, tetapi juga merupakan dorongan untuk kemajuan sosial yang lebih luas.
Kesimpulan
Pasangan sesama gender Taiwan-Indonesia dapat mendaftarkan pernikahan secara sah di Taiwan, memberikan perlindungan hukum yang penting bagi mereka. Namun, karena Indonesia belum mengakui pernikahan sesama gender, pasangan perlu mengambil langkah hukum tambahan untuk melindungi hak mereka di Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan, pernikahan lintas negara ini tetap memberikan kesempatan berharga untuk memajukan hak-hak LGBTQ+ dan penerimaan sosial. Semoga panduan ini membantu pasangan Taiwan-Indonesia dalam menyelesaikan pendaftaran pernikahan mereka dan menghadapi tantangan serta peluang di masa depan bersama.